TIM PKM PRODI FARMASI FMIPA UNSRAT MELATIH MEMBUAT SABUN ORGANIK BERBAHAN DASAR MINYAK PALA

Tim Program Kemitraan Masyarakat yang berasal dari Prodi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan sabun organik untuk Kelompok Ibu Dusun Kema III dan Ibu Majelis Ta’lim Al-Munawarah di Minahasa Utara.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Surya Sumantri Abdullah (Ketua tim), Irma Antasionasti S. Pd., M. Sc dan dr. Regina Masengi, M.Biomed juga kehadiran Imam Jayanto, S.Farm., M.Sc., Apt (Anggota tim) dan melibatkan beberapa mahasiswa dari Program Studi Farmasi.

Topik pengabdian yang dipilih berdasarkan kebutuhan untuk memberdayakan kelompok masyarakat, terutama ibu dusun dan kelompok ibu majelis ta’lim agar menjadi lebih produktif. Surya selaku ketua tim pkm memaparkan bahwa topik pengabdian ini pun juga diharapkan dapat mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi mitra tentang pembuatan sabun organik.

Dokter Regina turut menjelaskan tentang berbagai mikroorganisme yang bisa merusak dan bahayanya bagi Kesehatan kulit manusia.

Minyak Pala yang merupakan bahan alam, sangat banyak ditemukan di Sulawesi utara, karena merupakan produk lokal wisdom unggulan Sulawesi utara. Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilaksanakan oleh kami, minyak pala memiliki kemampuan untuk membunuh kuman dan penyakit yang disebabkan oleh mikroba. Produk ini juga merupakan hasil penelitian kami sebelumnya yang telah diuji keamanannya dan parameter pengujian fisik lainnya.

Para mitra pun sangat senang dengan kehadiran tim PKM karena telah memperlihatkan cara pembuatan sediaan sabun padat yang selama ini sering digunakan sehari-hari. Produk yang dibagikan juga disukai oleh masyarakat.

Di kesempatan lainnya juga dari anggota tim pengabdi Ibu Irma menjelaskan tentang berbagai uji yang dilakukan dalam rangka analisis mutu dari sediaan sabun sesuai dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia, sementara anggota pengabdi yang lain apoteker Imam menuturkan aspek pemasaran dan nilai ekonomis dari pembuatan sabun sehingga bisa langsung diproduksi massal oleh ibu dusun dan majelis taklim.

Lebih lanjut juga bahwa Kegiatan pengabdian berupa pelatihan pembuatan produk sederhana perlu untuk terus dilakukan agar dapat menambah keterampilan masyarakat untuk membuat produk kesehatan yang berguna bagi keluarga bahkan kedepannya dapat berpeluang untuk meningkatkan derajat ekonomi dan meningkatkan Kesehatan para peserta yang menjadi tumpuan dan berpotensi menjadi usaha rumah tangga. (PS)