Pemanfaatan Obat Tradisional Sebagai Terapi Komplementer Pada Penyakit Degeneratif

Pemanfaatan Obat Tradisional Sebagai Terapi Komplementer Pada Penyakit Degeneratif

 Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang terjadi akibat penurunan fungsi sel-sel tubuh seiring dengan proses penuaan yang terjadi pada tahap hidup manusia.  Berbagai penyakit ini dapat dicegah dengan cara meminimalkan faktor-faktor penyebabnya yang mayoritas disebabkan oleh gaya hidup yang kurang baik seperti merokok, konsumsi alkohol yang berlebih, kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi serat, serta obesitas.  Beberapa penyakit yang termasuk penyakit degeneratif antara lain jantung koroner, alzheimer, parkinson, osteoarthritis, osteoporosis, hipertensi, diabetes mellitus dan dislipidemia. Salah satu pilihan terapi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat ialah obat tradisional yang tersedia di lingkungan sekitar tempat tinggal dengan pertimbangan mudah diperoleh serta terjangkau secara ekonomi, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali.

Pemahaman yang baik tentang cara mengolah dan mengkonsumsi obat tradisional ini akan berdampak positif terhadap hasil terapi selain dengan menggunakan obat-obat kimia yang diperoleh pada fasilitas pelayanan kesehatan. Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, dan digunakan secara turun-temurun berdasarkan adat-istiadat, kepercayaan dan kebiasaan masyarakat setempat.  Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah, sehingga berpengaruh pada budaya dan pola hidup dalam masyarakat dengan memanfaatkan berbagai tanaman sebagai obat.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Dosen Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Sam ratulangi yang terdiri dari Widya Astuty Lolo, S.Farm., M.Si., Apt dan Adithya Yudistira, S.Si., M.Si., Apt. Mitra pada kegiatan ini yaitu kelompok masyarakat Kelurahan Lahendong Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Prevalensi penyakit degeneratif pada mitra yang cukup tinggi, antara lain penyakit jantung, diabetes mellitus, dislipidemia dan hipertensi.  Sebagai daerah yang masih minim fasilitas pelayanan kesehatan formal serta kurangnya edukasi tentang kesehatan, seringkali berdampak pada pilihan terapi yang kurang tepat.  Mayoritas masyarakat yang menjalani terapi formal dengan obat kimia juga menggunakan terapi obat tradisional.  Hal ini yang belum dipahami benar oleh masyarakat tentang pentingnya pengaturan penggunaan obat yang benar bila menggabungkan keduanya.  Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang memadai bagi mitra terkait pemanfaatan obat tradisional sebagai terapi komplementer pada penyakit degeneratif.  Berhubungan dengan hal tersebut, terdapat beberapa metode pelaksanaan yang diterapkan selama kegiatan, antara lain ceramah yang berisi materi tentang penyakit degeneratif dan pengobatannya, serta pilihan terapi obat tradisional sebagai terapi komplementer yang dapat diintegrasikan dalam terapi yang dijalani.

Selain itu dilakukan diskusi bersama dengan peserta yang merupakan pihak yang sedang menjalani kedua terapi untuk mengkaji masalah secara mendalam yang disertai dengan pembagian brosur terkait materi penyuluhan, serta memberikan pelatihan tentang pengolahan obat tradisional yang baik. Adapun jenis-jenis tanaman obat yang dijelaskan merupakan tanaman obat yang familiar bagi masyarakat setempat, yaitu kunyit, jambu biji, belimbing manis, daun salam, tapak dara, belimbing wuluh, sirsak, seledri, ketimun, kumis kucing, mengkudu, bawang putih, alpukat, kubis, kacang tanah, labu siam, dan sambiloto.