Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Swamedikasi dan Penggunaan Obat yang Rasional dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) pada Kelompok Masyarakat Kolom V dan Kolom VI Jemaat GMIM Kalvari Bengkol Manado

Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Swamedikasi dan Penggunaan Obat yang Rasional dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) pada Kelompok Masyarakat Kolom V dan Kolom VI Jemaat GMIM Kalvari Bengkol Manado

Dalam upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam melakukan swamedikasi dan menggunakan obat yang aman, tepat dan efisien, maka Tim PKM Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi yang terdiri dari Deby A. Mpila, S.Farm., Apt., M.Sc; Widya A. Lolo, S.Farm., M.Sc., Apt; dan Olvie S. Datu, S.Farm., Apt., M.Farm, beserta mahasiswa melaksanakan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat pada kelompok masyarakat Kolom V dan Kolom VI Jemaat GMIM Kalvari Bengkol Manado bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Swamedikasi dan Penggunaan Obat yang Rasional dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2025 bertempat di ibadah Kolom VI dan tanggal 29 Agustus 2025 bertempat di ibadah Kolom V yang terletak di Perumahan Puri Manado Permai Bengkol.

Kegiatan pelatihan diawali dengan sosialisasi mengenai materi swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional, bahaya penggunaan obat tanpa resep dokter, serta pentingnya membaca label obat dengan cermat. Peserta juga dibekali dengan pengetahuan mengenai penggolongan obat, serta batasan dalam ber-swamedikasi. Tim juga membagikan leaflet edukatif untuk membantu peserta lebih memahami materi yang diberikan. Pada sesi pelatihan dengan metode CBIA, peserta dibagi ke dalam kelompok kecil dan diberikan panduan, serta contoh-contoh obat untuk dianalisis bersama. Mereka diajak untuk mengidentifikasi kandungan obat, fungsi, dosis, efek samping, dan cara penggunaan yang tepat. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu kesehatan, termasuk penggunaan obat. Melalui pendekatan CBIA, peserta tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi, simulasi, dan studi kasus mengenai swamedikasi yang tepat.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari jemaat Kolom V dan Kolom VI GMIM Kalvari Bengkol. Salah satu peserta, Bapak Jecky Ulaan mengaku baru mengetahui cara penggunaan obat salep mata yang tepat. “Saya jadi lebih paham, dan sekarang tahu harus membaca label dan aturan pakai dengan teliti,” ungkapnya. Tim pengabdian berharap masyarakat dapat menjadi agen perubahan dalam lingkungan sekitar, menyebarluaskan informasi yang didapat kepada keluarga dan tetangga, demi menciptakan masyarakat yang cerdas, mandiri, mampu melakukan swamedikasi dengan bijak dan bertanggung jawab, serta sehat dalam penggunaan obat.