PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA UNSRAT GELAR PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT TTG MITIGASI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN TUMUMPA SATU KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO
Bencana hidrometeorologi yang sering melanda kawasan DAS Bailang adalah bencana banjir seperti yang terjadi di awal tahun 2023. Berefleksi dari kejadian tersebut maka sosialisasi dan diskusi pemahaman mitigasi dan adaptasi bencana banjir mutlak diperlukan sebagai upaya edukasi fundamental agar masyarakat memiliki inisiatif, daya kritis, tetapi juga partisipatif sehingga memiliki ketangguhan menghadapi bencana, papar Dr. Dolfie P. Pandara, S.Pd., M.Si selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Fisika FMIPA Unsrat.
Kegiatan sosialisasi dan diskusi ini yang dilaksanakan pada hari Jumat, 29 September 2023 diikuti perangkat kelurahan dan masyarakat Tumumpa Satu dan juga dihadiri perangkat kelurahan dan masyarakat Tumumpa Dua. Lurah Kelurahan Tumumpa Satu, Ibu Maria Mahdalena Howan, SH sangat antusias dan kolaboratif dengan kesediaan membuka kegiatan dan membagi pengalaman terkait manajemen saat dan pasca bencana banjir yang terjadi awal tahun 2023 yang lalu. Diskusi yang berkembang mengarah pada kesimpulan bahwa mitigasi merupakan pilar dalam manajemen bencana banjir. Upaya mitigasi perlu didukung pula dengan pemanfaatan teknologi IOT (Internet of Things) untuk monitoring curah hujan, ketinggian air sungai dan foto kondisi sungai secara terus menerus, demikian paparan tambahan dari bapak Ferdy, S.Si., M.Si selaku tim dosen Prodi Fisika. Selain itu, salah seorang peserta sosialisasi Ibu Jein M. Samehe selaku Kepala Lingkungan IV Kelurahan Tumumpa Dua memberikan pendapatnya bahwa edukasi mitigasi sangat diperlukan masyarakat dan upaya-upaya mitigasi sederhana untuk mencegah banjir seperti pembuatan biopori harus terus digalakkan.
Para peserta terlihat sangat antusias saat memberikan persepsinya secara tertulis menyangkut perencanaan penanggulangan bencana, pengurangan resiko bencana, pencegahan, analisis resiko bencana, dan edukasi. Revitalisasi kawasan DAS Bailang termasuk sempadan sungai menjadi kawasan depan dengan potensi ekologis dan ekonomis perlu didukung oleh pemikiran dan gagasan futuristik, tutup Pandara.