Berita Kegiatan PKM :
Tim PKM FMIPA dan Green Campus UNSRAT Ubah Limbah Organik Tanaman di Lingkungan Kampus Jadi POC dan Biogas
Pembangunan di Kota Manado yang berkembang pesat dengan hanya mengandalkan satu tempat pembuangan akhir, yaitu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo, maka tantangan pengelolaan sampah menjadi sangat berat dan rumit. Untuk mengurangi sampah di Kota Manado, upaya daur ulang harus ditingkatkan dan tempat daur ulang organik harus disediakan. Institusi besar seperti universitas dapat memainkan peran penting dalam memajukan sistem pengelolaan sampah skala besar yang lebih efektif. Selain itu, mahasiswa, dosen, dan staf harus dididik dengan baik tentang praktik pengelolaan sampah.
Universitas Sam Ratulangi yang terletak di Pusat Kota Manado berinisiatif untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah organik, yang secara tepat menangani semua jenis sampah, terutama sejumlah besar sampah organik seperti dedaunan yang diproduksi dalam jumlah yang banyak di lingkungan kampus UNSRAT, lebih khusus di Fakultas MIPA UNSRAT. Sistem pengelolaan sampah ini berupa reaktor biogas skala rumah tangga yang merujuk pada sistem pengelolaan sampah organik di Rumah Potong Hewan (RPH) Bailang, Kota Manado. Reaktor biogas ini juga dibangun pada lokasi kebun organik Kelompok Wanita di Kecamatan Tikala.
Jenis reaktor yang digunakan yaitu Fixed Dome Biodigester, di mana desainnya menggabungkan wadah slurry dan wadah biogas dalam satu toren. Setelah bahan rumen, cacahan daun dan air masuk ke dalam bio-degister, bahan didegradasi secara biokimia dalam kondisi kondisi bebas oksigen yang sangat terkontrol sehingga menghasilkan biogas yang dapat digunakan untuk menghasilkan biogas. Karena proses ini bersifat anaerobic, hanya melepaskan karbon ke fase gas, nutrisi lain (nitrogen, fosfor, dan mikronutrien) tetap berada di limbah, yang menjadikannya pupuk organik cair berkualitas tinggi.
Hasil PKM ini menunjukkan bahwa pembuatan reaktor biogas lebih hemat biaya, ramah lingkungan, dan menghadirkan produk limbah yang berkelanjutan seperti biogas dan pupuk organik cair.
Melalui reaktor biogas skala kecil, UNSRAT telah menerapkan pengelolaan sampah organik yang sangat bermanfaat, sehingga saat ini sedang dilakukan pembangunan reaktor biogas skala besar, yang dapat menampung semua sampah organik di lingkungan kampus.
Ke depannya, melalui penerapan metode pengelolaan sampah organik, kampus UNSRAT dapat menjadi tempat praktik terbaik untuk pengelolaan sampah organik berkelanjutan, dan dapat mempromosikan UNSRAT sebagai kampus hijau.