Tim PKM Unsrat Bekerjasama dengan BPPMTPH Sulut
Tim PKM Unsrat Bekerjasama dengan BPPMTPH Sulut Mengimplementasikan Hasil-Hasil Penelitian tentang Biopestisida bagi Masyarakat Petani Tomohon Utara
Masyarakat di wilayah pinggiran Kota Tomohon, khususnya di kecamatan Tumohon Utara pada umumnya menyandarkan penghasilan kehidupan sebagai petani, para petani saat ini menghadapi berbagai persoalan di lahan pertaniannya. Persoalan yang sedang dihadapi menyebabkan hasil pertanian mereka rendah sehingga pendapatan juga rendah. Identifikasi terhadap permasalahan petani di antaranya adalah:
- Serangan hama pada lahan pertanian mereka
- Rendahnya pengenalan petani terhadap jenis-jenis organisme yang ada di lahan mereka sehingga tidak dapat membedakan mana serangga yang merusak dan mana yang menguntungkan,
- Petani yang hanya mengenal satu teknik pengendalian hama yaitu penyemprotan dengan pestisida sintetetik yang sebenarnya memiliki dampak negatif yang luas baik terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia,
- Besarnya biaya pembelian pestisida sintetik, akibat serangga hama telah mengalami resistensi.
- Rendahnya pengetahuan petani tentang budidaya tanaman sehat yang berwawasan lingkungan,
- Petani yang belum mengenal teknologi pengendalian hama yang ramah terhadap lingkungan.
Untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi petani tersebut maka perlu dilakukan solusi untuk mengatasinya. Solusi yang akan dilakukan adalah dengan penerapan teknologi pengendalian hayati yang menggunakan jamur B. bassiana yang disekitar lahan pertanian mereka. Teknologi ini merupakan hasil-hasil penelitian oleh dosen Unsrat di Balai Perlindungan dan Pengujian Mutu Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPPMTPH) Distanakda Sulut.
Untuk itu telah dilakukan Kerjasama antara Tim PKM (Program Kemitraan Masyrakat) Unsrat yang bekerjasama dengan BPPMTPH Sulut untuk implementasi hasil-hasil penelitian di Laboratorium agar dapat membantu petani dalam mengelola hama. Kegiatan ini dilaksanakan pada Tanggal 17 September 2021 di Desa Kayawu, Tomohon Utara. Masyarakat yang ikut dalam pelatihan ini adalah Petani-petani yang tergabung dalam Kelompok Tani “Mahtuari” dan “Kawatuan”.
Beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah:
a). Edukasi Masyarakat Petani tentang pengenalan organisme merugikan dan organisme menguntungkan yang ada di lahan persawahan petani, edukasi tentang pengetahuan dampak-dampak negatif penggunaan pestisida sintetik dan cara pemakaian pestisida dengan cara yang dan dosis yang tepat serta seminimum mungkin, edukasi tentang cara bertani yang sehat dan berwawasan lingkungan.
b). Penerapan Teknologi Pengendalian Hayati Beauveria bassiana isolat lokal dalam bentuk pelatihan atau workshop. Hal yang akan dilatih dalam penerapan ini teknologi yaitu: Teknik eksplorasi jamur entomopatogen dari lahan pertanian petani sendiri, Teknik isolasi B. bassiana, Teknik perbanyakan jamur entomopatogen B. bassiana dengan media sederhana, Teknik Formulasi jamur B. bassiana dan M. anisopliae agar siap pakai, Teknik Aplikasi B. bassiana di lapangan dengan menggunakan jamur B. bassiana yang telah dieksplorasi dan diisolasi, Teknik penyimpanan isolat B. bassiana dan M. anisopliae.
c). Penyediaan alat yang dibutuhkan untuk perbanyakan entomopatogen secara mandiri.
Sebagai narasumber dalam Kegiatan ini adalah Dr. Parluhutan Siahaan dan Prof. Dr. Ir. Jantje Pelealu, MS mewakili Tim PKM Unsrat dan Bapak Jusak Wongkar, SP., M.Si. mewakili BPPMTPH Sulut. Dalam Sambutannya Luruh Desa Kayawu Bapak Very Poyoh, S.Pd. menyambut gembira kegiatan ini karena sangat berguna bagi petani yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani. (PS)