PKM Edukasi tentang Expired Date dan Beyond Use Date sebagai Upaya Meningkatkan Penggunaan Obat yang Aman dan Efektif pada Kelompok Wanita Kaum Ibu (WKI) Jemaat GMIM Dulos Kimbitan Kecamatan Mapanget Manado

PKM Edukasi tentang Expired Date dan Beyond Use Date sebagai Upaya Meningkatkan Penggunaan Obat yang Aman dan Efektif pada Kelompok Wanita Kaum Ibu (WKI) Jemaat GMIM Dulos Kimbitan Kecamatan Mapanget Manado

Hampir disetiap rumah, orang-orang biasanya menyimpan obat sebagai persediaan untuk swamedikasi, dimana ibu rumah tangga adalah “key person” penggunaan obat di rumah. Setiap obat mempunyai batas masa penyimpanan untuk menjamin efektivitas, keamanan dan kualitas obat. Informasi mengenai batas waktu penggunaan obat setelah diproduksi (expired date – ED), maupun setelah kemasan primernya dibuka/dirusak (beyond use date – BUD) dan cara menyimpan obat agar tetap berada dalam keadaan stabil sangat penting untuk diketahui. Penggunaan obat yang melewati batas ED dan BUD berarti menggunakan obat yang stabilitasnya sudah tidak terjamin. Dengan menggunakan obat yang kestabilannya tidak lagi terjamin, artinya menggunakan obat yang efektivitas dan keamanannya sudah menurun. Namun, pengetahuan dan pemahaman tentang ED dan BUD yang masih sangat rendah mendorong Tim PKM Program Studi Farmasi, FMIPA Universitas Sam Ratulangi yang terdiri dari Deby Afriani Mpila, S.Farm., Apt., M.Sc dan Elly J. Suoth, S.Si., M.Farm beserta mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat pada kelompok Wanita Kaum Ibu (WKI) Jemaat GMIM Dulos Kimbitan, Kecamatan Mapanget Manado pada tanggal 06 Agustus 2023.

Kegiatan PKM yang dilaksanakan berupa penyuluhan terkait pentingnya pengetahuan tentang ED dan BUD obat, cara penyimpanan obat yang benar dan ciri-ciri sediaan obat yang sudah tidak bisa diminum walaupun masih dalam batas ED dan BUD. Pembagian leaflet yang berisi materi penyuluhan juga dilakukan untuk mempermudah diterimanya informasi. Pada kegiatan ini juga diberikan simulasi cara membaca ED dan menghitung BUD beberapa macam sediaan obat (tablet, kaplet, kapsul, sirup, suspensi, salep, tetes mata minidose, tetes telinga, puyer dan insulin) ketika kemasan primernya sudah dibuka/dirusak.

Ketua BPMJ, Penatua dan anggota WKI Jemaat GMIM Dulos Kimbitan sangat antusias dan menyambut baik kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Tim PKM Universitas Sam Ratulangi atas informasi yang diberikan. Semoga informasi ini membantu ibu-ibu lebih memperhatikan dan melakukan pengawasan terhadap waktu kadaluwarsa obat-obatan yang disimpan di rumah, sehingga saat digunakan lebih aman dan bermanfaat” ujar Penatua WKI, Ibu Sestien Sambenaung.
(PS)