PENDAMPINGAN MASYARAKAT PETANI DI TOMOHON DALAM PEMANFAATAN BIOPESTISIDA DARI JAMUR Beuveria bassiana ISOLAT LOKAL UNTUK PENGENDALIAN HAMA-HAMA TANAMAN PANGAN OLEH TIM PKM FMIPA UNSRAT

PENDAMPINGAN MASYARAKAT PETANI DI TOMOHON DALAM PEMANFAATAN BIOPESTISIDA DARI JAMUR Beuveria bassiana ISOLAT LOKAL UNTUK PENGENDALIAN HAMA-HAMA TANAMAN PANGAN OLEH TIM PKM FMIPA UNSRAT

Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi Manado melakukan pendampingan tehadap masyarakat petani khususnya petani sayuran di Tomohon dalam pemanfaatan biopestisida dari jamur Beuveriaa bassiana untuk pengendalian hama-hama tanaman pangan.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk membantu masyarakat petani dalam mengatasi permasalahan khususnya masalah hama seperti ulat grayak (Spodoptera litura), ulat tanah (Agrotis ipsilon), tungau merah (Tentranychus sp), kutu kebul (Bemicia tabaci), oteng-oteng (Epilachna sparsa), trips (Thrips sp), lalat penggorok daun (Liriomyza huidobrensis). Selama ini petani menggunakan pestisida sintetik dalam mengatasi masalah hama ini dan biaya pembeliaan untuk pestisida ini cukup besar selain penggunaan pestisida sintetik sangat berbahasa terhadap Kesehatan mansuia dan juga ekologi. Untuk itulah tim memberikan pendampingan kepada masyarakat tani agar mengurangi penggunaan pestisida sintetik. Salah satunya dengan menggunakan biopestisida yaitu pestisida yang menggunakan makhluk hidup, dalam hal ini yang anjurkan kepada petani adalah penggunaan pestisida yang berasal dari jamur Beauveria bassiana.

Dalam pendampingan ini petani diajarkan cara eksplorasi jamur B. bassiana, kemudian diajarkan pembuatan biopestisida dari jamr tersebut dan perbanyakannya. Setelah mereka bisa membuat biopestisida sendiri kemudian diajarkan cara aplikasinya langsung di lapangan, lalu dievaluasi hasilnya. Pendampingan ini pelaksanaannya dimulai dari Bulan Mei 2023 sampai September 2023 dan puncak kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 September 2023 di salah satu lokasi lahan petani, Kakaskasen Satu, Jl Lingkar Barat, Tomohon.

Kegiatan pendampingan ini dipimpin oleh Dr. Parluhutan Siahaan, M.Si. dan Dr. Saroyo, M.Si. Bersama mahasiswa dan dosen-dosen dari Prodi Biologi. Dalam pendampingannya ketua tim PKM menjelaskan bahwa sudah saatnya petani mengurangi penggunaan pestisida sintetik karena sangat pestisida sintetik mempunyai efek samping yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. Untuk itu perlu beralih kepada pemanfaatan sumber daya alam yang murah dan tidak berdampak buruk terhadap manusia dan lingkungannya, oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan jamur B. bassiana, jamur ini berguna untuk mengatasi berbagai hama tanaman. (PS)